MARI KITA BANGKIT
SAUDARAKU
MARI KITA BERSATU
MARI KITA SATUKAN VISI
& MISI
MARI KITA RAPATKAN BARISAN
MARI KITA PERKUAT
PERSATUAN DAN KESATUAN
MARI PERKUAT PERSAUDARAAN
DAN SILATURRAHIM
UNTUK MEMBANGUN KAMPUNG
HALAMAN
BM-3 NUSANTARA KAPAII
TAMPAIK BATANYO, KAPULANG TAMPAIK BABARITO
Dengan rasa Syukur kami panjatkan kehadirat Allah,SWT,
atas nikmat, hidayah dan taufikNya, serta kesadaran untuk
kepentingan persatuan dan kesatuan dalam kekeluargaan untuk mencapai tujuan dan
tanggung jawab sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia
terhadap agama, Bangsa dan negara, yakin akan kebenaran untuk menciptakan
masyarakat yang sejahtera, adil dan damai dengan limpahan magfirah dan
mardhotillah.
Dalam hal ini
kita patut bersyukur bahwa perantau masyarakat Minanngkabau sudah lama
membentuk organisasi kekeluargaan ke daerahan puak dan luhak Nagari
masing-masing daerah asalnya. Sampai saat ini pertumbuhan organisasi profesi
kemasyarakatan Minang tumbuh dimana-mana seperti cendawan, tetapi sayang
dan tidak terkordinir secara professional.
Secara
ber-kelompok masing-masing puak dan luhak Nagari, ada yang berhasil dan ada
juga yang tidak, mereka jalan di tempat. Karenanya perlu tokoh masyarakat
Minangkabau untuk menyatukan VISI & MISI masyarakat Minang di perantauan,
untuk itu kami ingin menghimbau saudara-sadaraku Masyarakat Minang dari Sabang
sampai Maraouke, yang mempunyai pemikiran kedepan anak bangsa Minangkabau yang
peduli akan kampung halamannya.
Kita sadar
bahwa untuk menyatukan masyarakat Minangkabau bukanlah pekerjaan yang mudah, seperti
mengupas pisang, tapi mempunyai proses yang panjang, sungguhpun demikian,
kami juga tidak bosan-bosannya mendatangi para tokoh-tokoh Ulama, Niniek
Mamak, Cadiak Pandai dan Budo Kanduang masyarakat Minang untuk
mendapatkan saran dan pendapat serta petunjuk yang harus kami kerjakan kemudian
dukuangan dari tokoh masyarakat, terutama dari organisasi Puak dan Luhak Nagari
yang ada diperantauan, maupun di kampung halaman.
Alhamdulillah,
dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mengajak berbuat baik demi kepentingan
umum dan masyarakat Minang, setiap tokoh masyarakat yang kami
datangi Insya Allah mendapat respon positif dari tokoh masyarakat Bundo
Kandung dari Jakarta yaitu :
Prof.Dr.Ilza
Mahyuni, MA,
Brigjen TNI
Teddy,L,
Dra. Enirosda,
Msi,
dr.Syahnidar
Helviani
H.Hefson Arsy,
MPd, dari Kota Bogor,
Prof.Dr.Rizaldi
Boer,
Prof.Dr.Ir.Aziz,
Prof.Dr.Ir.H.Syafril
Kemala,
Prof.Dr.H.Darwis,
Mayjen TNI
(purn) Syamsul Djalal
Zair Zahrin
dari Bandung (Jabar)
Ir.Emnu Azamri
dari Jokja ,
Kiki,SH ,Sulawesi
Nasrul,SE,
Sumatera Utara ,
Prof.DR.Hj.Djanius
Djamin,SH,MS,
Prof.Dr.H.Amiur
Nuruddin,MA,
Dr.Ir.H.Syafrul Latief,MS,H.Arkiman
Sikumbang
Kadarsyah
Tanjung dari Jambi,
M.Fauzan
Wijaya Kesuma, S.Sos.Kmd Sumsel,
Drs. Akmal
dari Surabaya,
Soekanda
Caniago, Jawa Tengah ,
Kol.Zulkifli
Jamalis ,SH, Banten Kompol Jamaluddin Caniago
Kepulauan Riau
,Martalely Ita
Drs.Gusmawardi
dan Sumatera Barat,
PROF DR
SALDI isra
Drs.H.Martias
Mahyuddin Tanjung,AK,MM
Drs.Suherman
Tanjung,SE.
Hasil dari dialog tersebut pada umumnya mereka SANGAT respon dan
sependapat pembentukan wadah sebagai organisasi yang bersifat Nasional ,
semoga wadah ini nanti dapat menganyomi dan mengkordinir seluruh organisasi
profesi kemasyarakatan Minang yang ada di Nusantara .
Untuk mencapai
maksud dan tujuan tersebu tentu kita terlebih dahulu ““ Mangumpu Nan
Taserak, Mancari Nan Hilang, Manyongsong Nan Hanyuik dan Basamo Makonyo
Manjadi.” Disamping itu tentu memerlukan dukungan dari seluruh lapisan
masyarakat Minang, bahwa kita satu rumpun dari Gunung Merapi , Gunung
Singgalang dan Pantai Pesisir.
Apabila kita
sudah , ” Saciok bak Ayam Sadancing Bak Basi,
Bulek air dek Pambuluh, Bulek Kato dek Mufakat “, Kabukiek samo Mandaki,
Kalurah Samo Manurun , bila ini
berjalan dengan baik, Insya Allah akan tercapai apa yang telah kita
cita-citakan selama ini.
Wadah yang
akan kita bentuk ini adalah “ Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara “
sesuai dengan “ Adaik Basandikan Syara’, Syara’ Basandikan Kitabullah”,Syara’
Mangato, Adaik Mamakai.
Dalam
mencermati dan menyikapi tentang krisis kepemimpinan masyarakat Minangkabau
dewasa ini baik ditingkat daerah maupun di tingkat Nasional semakin langka ,
Persaudaraan dan kekeluargaan sesama masyarakat Minang juga semakin menipis di
dalam bidang kehidupan Minangkabau di perantauan, serta perkembangan lingkungan
strategis, yang bersifat Nasional, regional dan global.
Pada
hakikatnya bersumber dari krisis kepercayaan, etika dan segala dampaknya perlu
segera diatasi dengan langkah-langkah penanggulangannya agar kehidupan
masyarakat dapat pulih kembali dalam waktu yang relative singkat. Krisis
kepemimpinan tengah melanda masyarakat Indonesia asal Minangkabau baik secara
Nasional maupun daerah .
Dalam hal ini
BM-3 Nusantara bertekad dan komit untuk melaksanakan dengan Sistem
Pradigma Baru secara konstitusional, konseptual, bersifat terbuka dan dinamis
ber orientasi kekeluargaan dan persaudaraan dan berpijak kepada Adat Basandi
Syara’ Syarak Basandikan Kitabullah.
Pradigma BM-3
Nusantara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, BM-3 Nusantara memahami
sepenuhnya, bahwa saat ini bangsa Indonesia asal Minangkabau sedang
berada pada Krisis ke Pemimpinan yang menghendaki adanya kesiapan dan
kemampuan menghadapi suasana persaingan yang semakin ketat memasuki harus
informasi dan komunikasi akan mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan segala implikasi, positif dan
negative.
DASAR
PEMIKIRAN PEMBENTUKAN WADAH INI ANTARA LAIN :
Itulah dasar pemikiran kami untuk mengajak
Bapak/Ibu Niniek Mamak, Alim Ulama, Cadiek Pandai dan Bundo Kanduang, yang
berada di pelosok tanah air Nusantara asal Minangkabau untuk menyatukan VISI
dan MISI sesama warga masyarakat Minang baik diranah Minang maupun di
rantau, agar kita satu bahasa dan satukan derap langkah.
Pada
kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan pokok-pokok pikiran tentang
pembentukan wadah ini dlatar belakangi pergeseran Budaya Minang yang tidak
sesuai lagi dengan tata karma ABSSBK ( Adaik Basandikan Syara’, Syarak
Basandikan Kitabullah “ sekarang Kemenakan tidak lagi patuh kepada Mamak,
sedangkan Mamak juga tidak memperdulikan anak kemenakan, itulah
kenyataan sekartang ini, ( tapi itu bukan lah semuanya , hanya sebahahagian
manusia masyarakat kita) dan juga tidak sesuai dengan pepatah “ ANAK DIPANGKU, KEMENAKAN DI BIMBING” Sekarang sudah jauh berobah dari kenyataannya,
pepatah tersebut sebagai memperindah kata-kata dalam peremuan dengan anak
kemenakan, tapi kenyataan dilapangan jauh sama sekali. bukan itu saja,
masih banyak lagi yang tidak sesuai dengan UUDM (Undang-Undang Dasar
Minangkabau ) yaitu ADAIK BASYANDI
SYARA’, SYARA’ BASANDIKAN KITABULLAH” Syara’ mangato, Adaik Mamakai. inilah
sebagaipedoman dasar masyarakat Minangkabau.
Perlu
kita ketahui antara lain:
1. Bahwa
persaudaraan dan kekeluargaan sesama warga asal Minangkabau semakin
menipis apa lagi diperantauan.
2. Rasa
Kebersamaan sudah menipis
= Mari Kita Kembalikan Semangat
Kebersamaan
3. Rasa
Keterbukaan tidak ada
= Semangat Keterbukaan harus
diciptan
4. Rasa
Keterpaduan sesama kita sudah jauh
= Kita Kembalikan Semangat
Keterpaduan
5.Rasa
Ketauladanan juga sudah hilang
= Kita Kembalikan
Semangat Ketauladanan
6. Maksiat
semakin menjadi jadi.
Untuk dapat diketahui bahwa saat ini
bangsa Indonesia asal Minangkabau sedang berada pada Krisis ke Pemimpinan
yang menghendaki adanya kesiapan dan kemampuan menghadapi suasana persaingan
yang semakin ketat memasuki harus informasi dan komunikasi akan mempengaruhi
seluruh tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan segala
implikasi, positif dan negative.
Bila kita
mencermati dan menyikapi secara mendalam ,tentang krisis kepemimpinan
tengah melanda masyarakat Indonesia asal Minangkabau baik secara Nasional
maupun daerah semakin langka ,Persaudaraan dan kekeluargaan sesama masyarakat
Minang juga semakin menipis di dalam bidang kehidupan Minangkabau di
perantauan, serta perkembangan lingkungan strategis, yang bersifat Nasional,
regional dan global.
Pada kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan pokok-pokok
pikiran tentang pembentukan wadah bernama “ BADAN MUSYAWARAH MASYARAKAT
MINANG NUSANTARA “ disingkat dengan (BM-3
NUSANTARA) dilatar belakangi dengan pergeseran Budaya Minang. Yang
selalu di pakai masyarakat setiap hari, tidak lagi seprti dahulu, semasa kita
kecil-kecil dahulu, sekarang Kemenakan tidak lagi tunduk kepada Mamak dan Mamak
tidak lagi memperhatikan anak kemenakannya ( ini hanya sebahagian dan bukan
semuanya) dan tidak sesuai lagi dengan pepatah yang selalu kita
agung-agungkan, “ANAK DIPANGKU KEMENAKAN DIBIMBING”, Sekarang sudah jauh berubah,
tapi bukan itu saja, masih banyak lagi yang tidak sesuai dengan UUD M
(Undang-Undang Dasar Minangkabau ) yaitu ADAIK
BASYANDI SYARA’, SYARA’ BASANDIKAN KITABULLAH” inilah sebagai pedoman dasar
masyarakat Minangkabau.
Kemudian Rasa
persaudaraan sesame waerga masyarakat Minang juga sudah mulai menipis, siapa lu
dan siapa gua, yang lebih terasa lagi pada saat ini adalah Kepemipinan
masyarakat Minang yang menjadi panutan masyarakat itu sendiri, termasuk Ulama
dan tokoh Adat, Bundo Kanduang Sedangkan Cadiek Pandai masyarakat Minang ini
bertaburan, tapi untuk diri sendiri atau berkelompok, sungguhpun demikian kita
juga rasa bersyukur kepada Allah,SWT, kita do’akan merek lebih berhasil lagi,
semoga kedepan ada kepeduliannya terhadap masyarakat Minang .
Apabila
Masayarakat Minang Mulai dari Sabang Sampai ke Marauke Alah Saciok
bak Ayam Sadancing bak Basi, Kabukiek Lai Samo Mandaki, kalurah Lai Samo
Manurun, Barek Samo Dipikua Ringan Samo Dijinjiang sudah mulai bersatu
kembali sasuai jo patitih urang Minang ,Bolek Aie Dek Pambuluh Bulek Kato Dek
Mufakaiek Kini sudah terbentuk Wadah Baru dengan Nama ‘ BADAN MUSYAWARAH MASYARAKAT MINANG
NUSANTARA DISINGKAT DENGAN BM-3 NUSANTARA “ gunanya untuk membangkitkan batang tarandam
Pembentukan
wadah BM-3 Nusantara ini adalah rasa cinta kampuanng halaman dan rasa
kepedulian warga masyarakat Nusantara asal Minangkabau terhadap persatuan dan
kesatuan di negeri orang perlu digalang dengan merapatkan barisan
BM3 Nusantara
akan menciptakan sebagai perekat dan pemersatu. Bangsa
Indonesia asal Minangkabau. Dan merupakan wadah tempat berhimpunnya
seluruh potensi masyarakat Indonesia asal Minangkabau dan para
tokoh-tokoh organisasi profesi masyarakat Minangkabau didaerah
masing-masiing , sedangkan organisasi Puak dan Luhak Kenagarian yang
sudah ada, BM-3 tidak akan mengganggu keberadaannya maupun kegiatannya tetap
berjalan sebagaimana biasa, baik yang berada di Luar Negeri,maupun
Provinsi, Kabupaten /Kota, Kecamatan itu adalah urusan
kedalam daerah masing-masing, tapi untuk urusan keluar kita memakai nama “
Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara “ sebagai “PAYUNG PANJI ‘ Masyarakat Minangkabau
dan wadah dari Puak dan Luhak Kanagarian yang ada diperantauan, “ Kapaii Tampaik
Batanyo, Kapulang tampaik Babarito,” itulah BM-3 Nusantara.
Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara berharap kepada
seluruh warga masyarakat Indonesia maupun di Mancanegara (ASEAN) dan Asia,
Eropa dan Amerika asal Minangkabau dimana saja berada terdiri dari
Luhak dan puak nagari dan jajarannya ,marilah kita jadikan BM-3 ini
sebagai wadah perekat dan pemmersatu masyarakat Minang di Nusantara, mari kita
satukan VISI dan MISI Masyarakat Minang di Indonesia khususnya dan
Nusantara pada umumnya, , jangan ada lagi terpecah belah,seperti zaman Belanda
duhulu antara kaum Padri dengan kaum adat, kita selalu diadu domba sesama kita
, apakah kita mau lagi di adu domba sesama masyarakat Minang , sekalipun kita
jauh di rantau orang, namun dekat di hati dan menyatu .
Maksud dan tujuan pembentukan BM3 Nusantara ini adalah
untuk meningkatkan dan mengembanghkan kualitas hidup/kesejahteraan masyarakat
melalui berbagai sktor penndidikan di bidang ilmu pengetahuaan dan teknologi,
social ekonomi, budaya, kesehatan masyarakat, lingkungan dan bidang-bidang lain
untuk mencapai manusia seutuhnya.
Menghimpun dan
meningkatkan kepedulian, kemampuan serta pemberdayaan terhadap potennsi sumber
daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya daratan pesisir dan lautan
Sumber daya yang berwawasan ekonomi rakyat guna mengantisipasi munculnya
globalisasi, disegala bidang kehidupan yang melanda warga masyarakat Nusantara
asal Minangkabau (Sumbar) dalam menbingkatkan kualitas hidup masyarakat adil
dan makmur.
Badan
Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara berperan aktif sebagai fasilisator
dan mediator dalam penyampaian bantuan kesejahterraann pengungsi, pengentasan
kemeskinan dann menyalurkan bantuan dana peralatan teknis dan pemasaran
dari badan-badan perorangan, swasta, pemerintahan, baik Nasional maupun
Internasional kepada masyarakat.
Bila kita
menoleh kebelakang dan mengenang masa lalu, kita cukup bangga dan gembira
dengan tampilnya para tokoho-tokoh masyarakat Minang yang karismatik, di
tingkat Nasional maupun tingkat Internasional seperti : H.Agus Salim,
Tan Malaka, DR.Mohd.Hatta, Sutan Syahril. Prof.H.Mohammad Yamin, Hj.Rangkayo
Rasuna Said, Zubir Said, Umar Ismail, Rohana Kudus, Mohd.Natsir, Buya Hamka,
dan generasi berikutnya, Emil Salim, Ir.H.Azxwar Anas,, H.Mohd.Zein, H.Bustanul
Arifin. Dan lain-lainnya.
Siapa yang
tidak bangga dengan DR.Mohd.Hatta, salah seorang
Proklamator Kemerdekaan R.I., kemudian Sutan Syahril yang pernah menjabat
Perdana menteri, H.Agus Salim sebagai Menteri Luar Negeri, Muhammad Natsir
sebagai Perdana menteri dan Menteri Penerangan, selain itu tampil pula Tan
Malaka dan Mr.Muhammad Yamin.
Sebelum
kemerdekaan juga muncul tokoh-tokoh Masyarakat Minang karismatik
seperti Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi, menetap di Mekkah, dan
Syekh Thaher Jalaluddin di Tanah Melayu di Malaysia, Haji Miskin
Pandai Sikek H.Abdurrahman Piobang dan H. M.Arief Tuanku Lintau (
H.Sumanik , kemudian Syekh Muhammad Jamil Jambek ,Syekh Muhammad
Thaiyib Umar Tanjung Sungayang, Syekh Abdullah Ahmad dan Syekh Abdul
Karim Amarullah (Ayah Buya Hamka) sekarang tinggal Nostalgia saja .
Yang kita
pertanyakan sekarang adalah :
1.
Sekarang siapa tokoh legendaris kebanggaan kita ?
2. Sekarang
mana tokoh legendaries dari Minangkabau yang merakyat dan menyintuh di hati
masyarakat.
3. kalau
kita melihat secara pribadi –pribadi ada tokoh Minang yang muncul di tingkat
nasional tapi tidakmenyintuh kepada masyarakat Minang, hanya berjalan
sendiri-sendiri, sehingga tidak dikenal oleh masyarakat lapisan bawah,
dikalangan tingkat atas mereka dikenal , hanya tahu dia itu adalah orang
Minang, dan sekedar itulah, yang kita ketahui.
4. Insya Allah
melalui BM-3 Nusantara nantinya ingin membangkitkan dan menghidupkan kembali
para tokoh-tokoh legendaries dan karismatik masyarakat Minangkabau .
Apakah perlu
kita berpangku tangan sebapagai penonton ?
jawabnya tentu
tidakl ! yang lebih baik kita bermusyawarah dan mufakat dan mari
kita duduk satu meja untuk bicarakan, masalah tersebut di atas.
Untuk
menjawab permasalahan tersebut, paling tidak ada dua hal penting yang dapat
dilakukan antara lain:
1. Melakukan
introfeksi yaitu melihat dan melakukan refleksi kepada diei sendiri.
2. Melihat
kemajuan yang dicapai orang lain , lalu digunakan sebagai anologi untuk meraih
kemajuan Sumber Daya Manusia atau pendidikan di Minangkabau.
Pada dasarnya,
masyarakat Indonesia asal Minangkabau mempunyai kekuatan tersendiri yaitu
mempunyai tradisi institusi pendidikannya, pernah menghasilkan para tokoh-tokoh
Intelektual yang disegani di Negara Republik Indonesia dan terkenal pada masa
lalu, sekarang tinggal kenangan, karena kita belajar dari pengalaman bangsa
Jerman dan Jepang yang di BOM rata habis pada poerang dunia ke II, dan
kenapa mereka biasa bangkit kembali, dan kenapa pula kita tidak untuk bangkit
kembali, Masyarakat Nusantara asal Minangkabau dimana-mana ada diseluruh
pelosok dunia ini, masyrakat Minangkabau mempunyai masa lalu punya tradisi,
tapi kalau tidak dibangkitkan ,tidak mungkin muncul ke permukaan untuk bangkit
kembali, BM-3 Nusantara harus banyak belajar dari daerah lain yang telah maju
dalam menghasilkan sumber daya manusia.
Secara harfiah
Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara bias bangkit kembali,
apabila kita Saciok Bak Ayam , Sadancing Bak Basi, Bulek Air Dek Pambuluh
, Bulek Kato Dek Mufakat, Insya Allah BM-3 Nusantara dapat membangkitkan
batang terandam.
Wadah
BM-3 adalah organisasi sosial dan kekeluargaan, sebagai pemersatu
menghubungkan saudara-saudara kita , secara harfiah BM-3 dapat
mempersatukan kita , untuk itu mari kita bangkit kembali, jadikanlah ibarat
sapu lidi , bila disatukan menjadi satu ikat dapat dipergunkan dengan baik,
bila ada perbedaan dikalangan kita, itu wajar-wajar saja, tapi sifatnya
sama-sama membngun BM-3 kedepan, sekalipun rambut kepala kita sama-sama hitam
atau ada juga sama-sama putih dan berbeda-beda warna, namun perbedaan tersebut
tidaklah membawa kita kepada perpecahan.
Dalam
tubuh masyarakat BM-3 tidak ada kusuik yang tidak terselesaikan, dan tidak ada
keruh yang akan jenih, sesuai dengan pepatah Minang,” Barek samo
dipikua, ringan samo di jinjiang,” Bolek aii dek pambuluh, bulek kato dek
mufakaik” Kabukik samo mandaki, ka lurah samo manurun, bila ini diterapkan
Insya Allah, masyarakat
Minang tidak ada lagi perpecahan sesama kita, mudah-mudahan terlksana dengan
baik.
Untuk
kedepan diharapkan tidak lagi terpecah-pecah karena politik, jati diri
kita sudah di nodai oleh segelintir manusia dan ini harus kita luruskan,
bahwa masyarakat Minangkabau bermatabat tinggi dan berbudi luhur dan
kita pertahankan adat leluhur yang tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan
Hadist.
Kita
mengharapkan wadah yang dibentuk ini dapat menjembatani antara Masyarakat
Indonesia asal Minangkabau dengan Tigo Tunggu Sajarangan,
harus diciptakan lebih kondusif dan harmonis .
Mari kita satukan presepsi untuk membangun daerah
Sumatera Barat melalui BM-3 yang lebih cerah, dengan semboyan , Bhinika Tunggl
Ika, sekalipun berbeda -berbeda tapi tetap satu “ jika ada suatu permasalahan
yang timbul di antara kita , mari kita selesaikan secara kekeluargaan, untuk
itu saya mengajak masyarakat Indonesia asal Minangkabau baik yang
berada di Provinsi, Kabupaten/Kota , Kecamatan dan Desa/Kelurahan di
pelosok tanah air Indonesia yang tergabung dalam IKM, Gebu Minang, Gebu
Prima atau organisasi Puak dan Luhak Nagari ke daerahan Kabupaten
yang ada di Sumatera Barat , di perantauan tidak menjadi masalah, yang
terpenting bagi kita adalah bersatu dalam menghadapi tantangan kedepan.
Bahwa
persatuan dan kesatuan itu harus dibina agar dapat mengayomi seluruh warganya
dan berpedoman kepada : “ Kaluek paku kacang balimbing, Tampuruang
lenggang-lenggangkan Baok manurun kasuruaso, Anak dipangku kemenakan di
bombing, Urang Kampuang di patenggangkan,Tenggang Nagari jan binaso”
Pembentukan BM-3 Nusantara di
Tingkat Nasional dan ASEAN adalah Untuk meningkatkan hubungan
Silaturrahim dikalangan masyarakat Minang di perantauan dalam Negeri
maupun Luar Negeri adalah untuk mewujudkan pertsauan dan kesatuan
dalam kekeluargaan demi menyatukan potensi yang ada selama ini untuk
turut berperan serta dalam mensukseskan Pembangunan Indonesia seutuh
nya, bertujuan untuk meneruskan cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
insani bagi pengembangan nasional. Oleh karena itu perlu ditingkatkan pembinaan
dan pengembangan secara terus menerus dalam rangka memningkatkan kualitas
Sumberdaya Daya Manusia. sebagai aset Bangsa Indonesia.
.
Menyadari hal
tersebut di atas, maka adanya kesadaran warga masyarakat Indonesia
asal Minangkabau terhadap persatuan dan kesatuan dan rasa tanggung jawab sosial
untuk menanggulangi berbagai permasalahan di kalangan masyarakat untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang mardeka, bersatu dan berdaulat ber
dasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sangat diperlukan keikut
sertaan secara aktif seluruh lapisan masyarakat warga negara Indonesia.
BM-3 adalah
kader bangsa yang tangguh, yang memeliki wawasan kebangsaan yang luas dan
utuh serta di upayakan pula sebagai usaha mengatasi berbagai tantangan
pembangunan antara lain masalah lapangan kerja Tenaga Kerja, Perekonomian, pendidikan
dan kesehatan anak bangsa asal Minangkabau.
Organisasi
kemasyarakatan BM-3 Indonesia tentu mempunyai program yang terarah dan
dapat dikerjakan oleh pengurus, sesuai dengan kemampuan di bidang
masing-masing, dengan adanya program jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang agar lebih terarah dan teratur dalam pelaksanaan program tersebut
anatara lain :
TUJUAN
ORGANISASI BM-3 NUSANTARA :
1. Meningkatkan
rasa saling tolong menolong sesama warga BM-3 Dan
kegontoroyongan serta
memberikan
bantuan Bencana Alam kepada daerah yang terkena musibah,
sesuai dengan
kemampuan
yang ada dalam perjuangan BM-3.
2.Menghimpun,
membina dan membimbing potensi SDM BM-3 untuk berperan serta dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Indonesia meru pakan bagian
yang tak dapat terpisahkan dari Pemba ngunan Nasional
bangsa Indonesia sebagai pengamalan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di segala segi kehidupan
bangasa Indonesia.
3 Menjalin
dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik
perseorangan, lembaga, perhimpunan , pemerintah maupun swasta
dengan prinsip kesetaraan dan kepedulian baik dalam maupun luar negeri
2.Sebagai
sarana komunikasi sosial dalam membinakekompakan antara BM-3
di seluruh Indo ne sia.
3. Meningkatkan
kualitas SDM anggota BM-3.Meningkatkan Solidaritas Sosial
dan
uchwahIslamiah.
4.Membangun
kebersamaan untuk mensejahterakan Masyarakat Minangkabau dengan
mengembangkan potensi, ekonomi, budaya, dan agama.
5 Organisasi
BM-3 Nusantara merupakan “ Payung Panji dan
Penggerak Masyarakat Minang Indonesia, baik secara langsung maupun
secara berkelompok melalui Puak dan Luhak Nagari dan
Organisasi Masyara kat Indonesia.
6.Membantu
para anggota, khususnya warga BM-3, dalam bidang hukum.
7.Meningkatkan
rasa percaya diri, cinta Ikatan, Bangsa dan Negara.
8. Menyatu
padukan gerak langkah dan kegiatan Minang nUSANTARAdengan upaya membina,
membimbinng menggerakkan, memba a sesuai menurut
profesi dan fungsi yang memeliki, baik secara langsung maupun kelompok
Puak dan Luhak Nagari atau organisasi masyarakat Minang yang ada
di Nusantara.
9.Meninngkatkan
kualitas SDM anggota BM-3 NNusantara Sodalaritas social dan uchwah Islamiyah.
10.Organisasi
BM-3 Nusantara merupakan “ Payung Panji dan Penggerak Masyarakat
Minang Indonesia, baik
11.Secara
langsung maupun secara berkelompok melalui Puak dan Luhak Nagari
dan Organisasi Masyarakat Indonesia.
12.Membina
Persatuan dan Kesatuan serta Kekeluargaan di antara Masyarakat Indonesia
asal Minang dengan sesame ETNIS yang ada di Indonesia, agar setiap
warga lebih bergairah dan yakin dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup
pribadi, keluarga dan masyarakat lahir bathin sesuai dengan profesi
dan fungsi yang dimiliki. .
13.Menanamkan
semangat keprcayaan diri dengan meningkatkan kompotensi yang ada.
14.Mendorong
pendalaman sejarah , adat dan budaya Minangkabau untuk masyarakat Minangkabau
khususnya Generasi
Muda BM-3 Nusantara..
15.Mendorong
pengkajian dan pendahuluan Ilmu Pengetahuan di bidang Sosial Ekonomi, social
budaya, serta teknologi yang konprenhensif dan aplikasikedalam semua
bidang.
16.Menghimpun
dan menyebar luaskan informasi, baik melalui Media cetak maupun
elektronik tentang berbagai hal yang terkait dengan upaya
peningkatan taraf hidup masyarakat Minangkabau.
Untuk tercapai maksud dan tujuan
tersebut , jelas memerlukan dukuangan dari seluruh lapisan masyarakat
Nusantara asal Minangkabau , pemikiran ini saya tuangkan melalui tulisan
secara garis-garis besar saja dan belum sempurna dan masih banyak
kekurangan disana-sini, baik dari kalimat dan bahasa ,untuk itu mohon
saran dan arahan serta petunjuk dari Bapak/Ibu, solusi selanjutnya apa
yang terbaik demi kemajuan bersama, , mari kita duduk satu meja untuk
membicarakan masa lah kampung halaman kita kedepan , apa yang harus kita
berikan kepada anak cucu kita sebagai generasi penerus kita nanti, selagi
tenaga masih kuat.,Amin
Demikian Pokok pikiran ini saya perbuat
dengan rasa kecintaan dan didorong oleh hati nurani yang tulus
ikhlas untuk melestarikan budaya Minangkabau dan membangun kampung
halaman ,untuk membangkitkan batang tarandam semoga buah pikiran ini menjadi
setawar sedingin bagi kita semuanya,Amin.
Jakarta, 5 Maret 2013
Salam Hormat kami
1. H. DJAMUIR ARIEF TANJUNG. SH.
2. Dr.H.Asmil Ilyas,MA,
3. DR.Asvial Riva’I,MD (MA,
4. Basynursyah, Psi. MSi
5. Heni Setiawan, S.Kom
6. Arie Wedastra, S.Kom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar