Sabtu, 23 Agustus 2014

add


MARI KITA BANGKIT SAUDARAKU
MARI KITA BERSATU
MARI KITA SATUKAN VISI & MISI
MARI KITA RAPATKAN BARISAN
MARI KITA PERKUAT PERSATUAN DAN KESATUAN
MARI PERKUAT PERSAUDARAAN DAN SILATURRAHIM
UNTUK MEMBANGUN KAMPUNG HALAMAN
BM-3 NUSANTARA KAPAII TAMPAIK BATANYO, KAPULANG TAMPAIK BABARITO

        Dengan rasa Syukur kami panjatkan  kehadirat Allah,SWT, atas nikmat, hidayah dan taufikNya, serta  kesadaran untuk kepentingan persatuan dan kesatuan dalam kekeluargaan untuk mencapai tujuan dan tanggung jawab sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap agama, Bangsa dan negara, yakin akan kebenaran untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil dan damai dengan limpahan magfirah dan mardhotillah.
                               
Dalam hal ini kita patut bersyukur bahwa perantau masyarakat Minanngkabau sudah lama membentuk organisasi kekeluargaan ke daerahan puak dan luhak Nagari masing-masing daerah asalnya. Sampai saat ini pertumbuhan organisasi profesi kemasyarakatan Minang tumbuh dimana-mana  seperti cendawan, tetapi sayang dan tidak terkordinir secara professional.

Secara ber-kelompok masing-masing puak dan luhak Nagari, ada yang berhasil dan ada juga yang tidak, mereka  jalan di tempat. Karenanya perlu tokoh masyarakat Minangkabau untuk menyatukan VISI & MISI masyarakat Minang di perantauan, untuk itu kami ingin menghimbau saudara-sadaraku Masyarakat Minang dari Sabang sampai Maraouke, yang mempunyai pemikiran kedepan anak bangsa Minangkabau yang peduli akan kampung halamannya.

Kita sadar bahwa untuk menyatukan masyarakat Minangkabau bukanlah pekerjaan yang mudah, seperti mengupas  pisang, tapi mempunyai proses yang panjang, sungguhpun demikian, kami juga  tidak bosan-bosannya mendatangi para tokoh-tokoh Ulama, Niniek Mamak, Cadiak Pandai dan Budo Kanduang masyarakat Minang  untuk mendapatkan saran dan pendapat serta petunjuk yang harus kami kerjakan kemudian dukuangan dari tokoh masyarakat, terutama dari organisasi Puak dan Luhak Nagari yang ada diperantauan, maupun di kampung halaman.

Alhamdulillah, dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mengajak berbuat baik demi kepentingan umum  dan masyarakat Minang, setiap tokoh masyarakat yang  kami datangi Insya Allah  mendapat respon positif dari tokoh masyarakat Bundo Kandung dari Jakarta yaitu :

Prof.Dr.Ilza Mahyuni, MA, 
Brigjen TNI Teddy,L, 
Dra. Enirosda, Msi, 
dr.Syahnidar Helviani 
H.Hefson Arsy, MPd, dari Kota Bogor, 
Prof.Dr.Rizaldi Boer, 
Prof.Dr.Ir.Aziz, 
Prof.Dr.Ir.H.Syafril Kemala, 
Prof.Dr.H.Darwis, 
Mayjen TNI (purn) Syamsul Djalal  
Zair Zahrin dari Bandung (Jabar) 
Ir.Emnu Azamri dari Jokja ,
Kiki,SH ,Sulawesi 
Nasrul,SE, Sumatera Utara ,
Prof.DR.Hj.Djanius Djamin,SH,MS, 
Prof.Dr.H.Amiur Nuruddin,MA, 
Dr.Ir.H.Syafrul Latief,MS,H.Arkiman Sikumbang 
Kadarsyah Tanjung dari Jambi, 
M.Fauzan Wijaya Kesuma, S.Sos.Kmd Sumsel, 
Drs. Akmal dari Surabaya, 
Soekanda Caniago, Jawa Tengah ,
Kol.Zulkifli Jamalis ,SH, Banten Kompol Jamaluddin Caniago 
Kepulauan Riau ,Martalely Ita 
Drs.Gusmawardi dan Sumatera Barat, 
PROF DR SALDI  isra
Drs.H.Martias Mahyuddin Tanjung,AK,MM 
Drs.Suherman Tanjung,SE.

     Hasil dari dialog tersebut pada umumnya mereka SANGAT respon dan sependapat pembentukan wadah sebagai organisasi  yang bersifat Nasional , semoga wadah ini nanti dapat menganyomi dan mengkordinir seluruh organisasi profesi kemasyarakatan Minang yang ada di Nusantara .

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebu tentu kita terlebih dahulu ““ Mangumpu Nan Taserak, Mancari Nan Hilang, Manyongsong Nan Hanyuik dan Basamo  Makonyo Manjadi. Disamping itu tentu memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Minang, bahwa kita satu rumpun  dari Gunung Merapi , Gunung Singgalang dan Pantai Pesisir.

Apabila kita sudah ,  ” Saciok bak Ayam Sadancing Bak Basi,  Bulek air dek Pambuluh, Bulek Kato dek Mufakat “, Kabukiek samo Mandaki, Kalurah Samo Manurun , bila ini berjalan dengan baik, Insya Allah akan tercapai apa yang telah kita cita-citakan selama ini.

Wadah yang akan kita bentuk ini adalah “ Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara “ sesuai dengan “ Adaik Basandikan Syara’, Syara’ Basandikan Kitabullah”,Syara’ Mangato, Adaik Mamakai.

Dalam mencermati dan menyikapi tentang krisis kepemimpinan masyarakat Minangkabau dewasa ini baik ditingkat daerah maupun di tingkat Nasional semakin langka , Persaudaraan dan kekeluargaan sesama masyarakat Minang juga semakin menipis di dalam bidang kehidupan Minangkabau di perantauan, serta perkembangan lingkungan strategis, yang bersifat Nasional, regional dan global.

Pada hakikatnya bersumber dari krisis kepercayaan, etika dan segala dampaknya perlu segera diatasi dengan langkah-langkah penanggulangannya agar  kehidupan masyarakat dapat pulih  kembali dalam waktu yang relative singkat. Krisis kepemimpinan tengah melanda masyarakat Indonesia asal Minangkabau baik secara Nasional maupun daerah .

Dalam hal ini BM-3 Nusantara bertekad  dan komit untuk melaksanakan dengan Sistem Pradigma Baru secara konstitusional, konseptual, bersifat terbuka dan dinamis ber orientasi kekeluargaan dan persaudaraan dan berpijak kepada Adat Basandi Syara’ Syarak Basandikan Kitabullah.

Pradigma BM-3 Nusantara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, BM-3 Nusantara memahami sepenuhnya, bahwa saat ini bangsa Indonesia asal Minangkabau sedang berada  pada Krisis ke Pemimpinan yang menghendaki adanya kesiapan dan kemampuan menghadapi suasana persaingan yang semakin ketat memasuki harus informasi dan komunikasi akan mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan segala implikasi, positif dan negative.


DASAR PEMIKIRAN PEMBENTUKAN WADAH INI ANTARA LAIN :
     
            Itulah dasar pemikiran kami untuk  mengajak Bapak/Ibu Niniek Mamak, Alim Ulama, Cadiek Pandai dan Bundo Kanduang, yang berada di pelosok tanah air Nusantara asal Minangkabau untuk menyatukan VISI dan MISI sesama warga masyarakat Minang baik diranah Minang  maupun di rantau, agar kita satu bahasa dan satukan derap langkah.

Pada kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan pokok-pokok pikiran tentang pembentukan wadah ini dlatar belakangi pergeseran Budaya Minang yang tidak sesuai lagi dengan tata karma ABSSBK ( Adaik Basandikan Syara’, Syarak Basandikan Kitabullah “ sekarang Kemenakan tidak lagi patuh kepada Mamak, sedangkan Mamak  juga tidak memperdulikan anak kemenakan,  itulah kenyataan sekartang ini, ( tapi itu bukan lah semuanya , hanya sebahahagian  manusia masyarakat kita) dan juga tidak sesuai dengan pepatah “ ANAK DIPANGKU, KEMENAKAN DI BIMBING” Sekarang sudah jauh berobah dari kenyataannya, pepatah tersebut sebagai memperindah kata-kata  dalam peremuan dengan anak kemenakan, tapi kenyataan dilapangan jauh sama sekali.  bukan itu saja, masih banyak lagi yang tidak sesuai dengan UUDM (Undang-Undang Dasar Minangkabau ) yaitu ADAIK BASYANDI SYARA’, SYARA’ BASANDIKAN KITABULLAH” Syara’ mangato, Adaik Mamakai. inilah sebagaipedoman dasar masyarakat Minangkabau.

Perlu kita  ketahui antara lain:

1. Bahwa persaudaraan dan kekeluargaan sesama  warga asal Minangkabau semakin    menipis apa lagi  diperantauan.
2. Rasa Kebersamaan sudah menipis   
                                                            = Mari Kita Kembalikan  Semangat Kebersamaan
3. Rasa Keterbukaan tidak ada           
                                                            =  Semangat Keterbukaan harus diciptan
4. Rasa Keterpaduan sesama kita  sudah jauh 
                                                            = Kita Kembalikan  Semangat Keterpaduan
5.Rasa Ketauladanan juga sudah hilang   
                                                            =   Kita Kembalikan Semangat Ketauladanan
6. Maksiat semakin menjadi jadi.

              Untuk dapat diketahui bahwa saat ini bangsa Indonesia asal Minangkabau sedang berada  pada Krisis ke Pemimpinan yang menghendaki adanya kesiapan dan kemampuan menghadapi suasana persaingan yang semakin ketat memasuki harus informasi dan komunikasi akan mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan segala implikasi, positif dan negative.

Bila kita mencermati dan menyikapi secara mendalam ,tentang krisis kepemimpinan tengah  melanda masyarakat Indonesia asal Minangkabau baik secara Nasional maupun daerah semakin langka ,Persaudaraan dan kekeluargaan sesama masyarakat Minang juga semakin menipis di dalam bidang kehidupan Minangkabau di perantauan, serta perkembangan lingkungan strategis, yang bersifat Nasional, regional dan global.
  
        Pada kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan pokok-pokok pikiran tentang pembentukan wadah bernama  BADAN MUSYAWARAH MASYARAKAT MINANG NUSANTARA “ disingkat dengan  (BM-3 NUSANTARA) dilatar belakangi dengan pergeseran Budaya Minang. Yang selalu di pakai masyarakat setiap hari, tidak lagi seprti dahulu, semasa kita kecil-kecil dahulu, sekarang Kemenakan tidak lagi tunduk kepada Mamak dan Mamak tidak lagi memperhatikan anak kemenakannya ( ini hanya sebahagian dan bukan semuanya) dan tidak sesuai lagi dengan pepatah yang selalu kita agung-agungkan, “ANAK DIPANGKU KEMENAKAN DIBIMBING”, Sekarang sudah jauh berubah, tapi bukan itu saja, masih banyak lagi yang tidak sesuai dengan UUD M (Undang-Undang Dasar Minangkabau ) yaitu ADAIK BASYANDI SYARA’, SYARA’ BASANDIKAN KITABULLAH” inilah sebagai pedoman dasar masyarakat Minangkabau.

Kemudian Rasa persaudaraan sesame waerga masyarakat Minang juga sudah mulai menipis, siapa lu dan siapa gua, yang lebih terasa lagi pada saat ini adalah Kepemipinan masyarakat Minang yang menjadi panutan masyarakat itu sendiri, termasuk Ulama dan tokoh Adat, Bundo Kanduang Sedangkan Cadiek Pandai masyarakat Minang ini bertaburan, tapi untuk diri sendiri atau berkelompok, sungguhpun demikian kita juga rasa bersyukur kepada Allah,SWT, kita do’akan merek lebih berhasil lagi, semoga kedepan ada kepeduliannya terhadap masyarakat Minang .

Apabila Masayarakat Minang  Mulai dari Sabang Sampai ke Marauke  Alah Saciok bak Ayam Sadancing bak Basi, Kabukiek Lai Samo Mandaki, kalurah Lai Samo Manurun, Barek Samo Dipikua Ringan Samo Dijinjiang sudah  mulai bersatu kembali sasuai jo patitih urang Minang ,Bolek Aie Dek Pambuluh Bulek Kato Dek Mufakaiek Kini sudah terbentuk Wadah Baru dengan Nama ‘ BADAN MUSYAWARAH MASYARAKAT MINANG NUSANTARA  DISINGKAT DENGAN BM-3 NUSANTARA “ gunanya untuk membangkitkan batang tarandam

Pembentukan wadah BM-3 Nusantara ini adalah rasa cinta kampuanng halaman dan rasa kepedulian warga masyarakat Nusantara asal Minangkabau terhadap persatuan dan kesatuan di negeri orang perlu digalang dengan merapatkan barisan

BM3 Nusantara akan  menciptakan sebagai perekat dan pemersatu. Bangsa Indonesia  asal Minangkabau. Dan merupakan  wadah tempat berhimpunnya seluruh potensi masyarakat Indonesia  asal  Minangkabau dan  para tokoh-tokoh organisasi profesi  masyarakat Minangkabau didaerah masing-masiing , sedangkan  organisasi Puak dan Luhak Kenagarian yang sudah ada, BM-3 tidak akan mengganggu keberadaannya maupun kegiatannya tetap berjalan sebagaimana biasa, baik yang berada di  Luar Negeri,maupun Provinsi,   Kabupaten /Kota, Kecamatan  itu adalah urusan kedalam daerah masing-masing, tapi untuk urusan keluar kita memakai nama “ Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara “ sebagai “PAYUNG PANJI ‘ Masyarakat Minangkabau dan wadah dari Puak dan Luhak Kanagarian yang ada diperantauan, “ Kapaii Tampaik Batanyo, Kapulang tampaik Babarito,”  itulah BM-3 Nusantara.

        Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara berharap kepada seluruh warga masyarakat Indonesia maupun di Mancanegara (ASEAN) dan Asia, Eropa dan Amerika  asal  Minangkabau dimana saja berada terdiri dari Luhak dan puak nagari dan  jajarannya ,marilah kita jadikan  BM-3 ini sebagai wadah perekat dan pemmersatu masyarakat Minang di Nusantara, mari kita satukan  VISI dan MISI  Masyarakat Minang di Indonesia khususnya dan Nusantara pada umumnya, , jangan ada lagi terpecah belah,seperti zaman Belanda duhulu antara kaum Padri dengan kaum adat, kita selalu diadu domba sesama kita , apakah kita mau lagi di adu domba sesama masyarakat Minang , sekalipun kita jauh di rantau orang, namun dekat di hati dan menyatu .

         Maksud dan tujuan pembentukan BM3 Nusantara ini adalah untuk meningkatkan dan mengembanghkan kualitas hidup/kesejahteraan masyarakat melalui berbagai sktor penndidikan di bidang ilmu pengetahuaan dan teknologi, social ekonomi, budaya, kesehatan masyarakat, lingkungan dan bidang-bidang lain untuk mencapai manusia seutuhnya.

Menghimpun dan meningkatkan kepedulian, kemampuan serta pemberdayaan terhadap potennsi sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya daratan pesisir dan lautan Sumber daya yang berwawasan ekonomi rakyat guna mengantisipasi munculnya globalisasi, disegala bidang kehidupan yang melanda warga masyarakat Nusantara asal Minangkabau (Sumbar) dalam menbingkatkan kualitas hidup masyarakat adil dan makmur.

Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara  berperan aktif sebagai fasilisator dan mediator dalam penyampaian bantuan kesejahterraann pengungsi, pengentasan kemeskinan dann menyalurkan bantuan dana  peralatan teknis dan pemasaran dari badan-badan perorangan, swasta, pemerintahan, baik Nasional maupun Internasional kepada masyarakat.

Bila kita menoleh kebelakang dan mengenang masa lalu, kita cukup bangga dan gembira dengan tampilnya para tokoho-tokoh masyarakat Minang yang karismatik, di tingkat Nasional maupun tingkat Internasional seperti : H.Agus Salim, Tan Malaka, DR.Mohd.Hatta, Sutan Syahril. Prof.H.Mohammad Yamin, Hj.Rangkayo Rasuna Said, Zubir Said, Umar Ismail, Rohana Kudus, Mohd.Natsir, Buya Hamka, dan generasi berikutnya, Emil Salim, Ir.H.Azxwar Anas,, H.Mohd.Zein, H.Bustanul Arifin. Dan lain-lainnya.

Siapa yang tidak bangga dengan DR.Mohd.Hatta, salah seorang Proklamator Kemerdekaan R.I., kemudian Sutan Syahril yang pernah menjabat Perdana menteri, H.Agus Salim sebagai Menteri Luar Negeri, Muhammad Natsir sebagai Perdana menteri dan Menteri Penerangan, selain itu tampil pula Tan Malaka dan Mr.Muhammad Yamin.

Sebelum  kemerdekaan juga muncul   tokoh-tokoh Masyarakat Minang karismatik seperti   Syekh Ahmad Khatib  al Minangkabawi, menetap di Mekkah, dan Syekh  Thaher Jalaluddin  di Tanah Melayu di Malaysia, Haji Miskin Pandai Sikek H.Abdurrahman  Piobang dan H. M.Arief  Tuanku Lintau ( H.Sumanik  , kemudian Syekh Muhammad  Jamil Jambek ,Syekh Muhammad Thaiyib Umar Tanjung Sungayang, Syekh  Abdullah Ahmad dan Syekh Abdul Karim Amarullah (Ayah Buya Hamka) sekarang tinggal  Nostalgia saja .  

Yang kita pertanyakan sekarang adalah :

1.  Sekarang siapa tokoh legendaris  kebanggaan kita  ?
2. Sekarang mana tokoh legendaries dari Minangkabau yang merakyat dan menyintuh di hati masyarakat.
3.  kalau kita melihat secara pribadi –pribadi ada tokoh Minang yang muncul di tingkat nasional tapi tidakmenyintuh kepada masyarakat Minang, hanya berjalan sendiri-sendiri, sehingga tidak dikenal oleh masyarakat lapisan bawah, dikalangan tingkat atas mereka dikenal  , hanya tahu dia itu adalah orang Minang, dan sekedar itulah, yang kita ketahui.
4. Insya Allah melalui BM-3 Nusantara nantinya ingin membangkitkan dan menghidupkan kembali para tokoh-tokoh legendaries dan karismatik masyarakat Minangkabau .

Apakah perlu kita berpangku tangan sebapagai penonton ?
jawabnya tentu tidakl !  yang lebih baik kita  bermusyawarah dan mufakat dan mari kita  duduk satu meja untuk  bicarakan, masalah tersebut di atas.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, paling tidak ada dua hal penting yang dapat dilakukan antara lain:

1.  Melakukan introfeksi yaitu melihat dan melakukan refleksi kepada diei sendiri.
2.  Melihat kemajuan yang dicapai orang lain , lalu digunakan sebagai anologi untuk meraih kemajuan Sumber Daya Manusia atau pendidikan di Minangkabau.

Pada dasarnya, masyarakat Indonesia asal Minangkabau mempunyai kekuatan tersendiri yaitu mempunyai tradisi institusi pendidikannya, pernah menghasilkan para tokoh-tokoh Intelektual yang disegani di Negara Republik Indonesia dan terkenal pada masa lalu, sekarang tinggal kenangan, karena kita belajar dari pengalaman bangsa Jerman dan Jepang yang di BOM  rata habis pada poerang dunia ke II, dan kenapa mereka biasa bangkit kembali, dan kenapa pula kita tidak untuk bangkit kembali, Masyarakat Nusantara asal Minangkabau dimana-mana ada diseluruh pelosok dunia ini, masyrakat Minangkabau mempunyai masa lalu punya tradisi, tapi kalau tidak dibangkitkan ,tidak mungkin muncul ke permukaan untuk bangkit kembali, BM-3 Nusantara harus banyak belajar dari daerah lain yang telah maju dalam menghasilkan sumber daya manusia.

Secara harfiah Badan Musyawarah Masyarakat Minang Nusantara  bias bangkit kembali, apabila kita Saciok Bak Ayam , Sadancing Bak Basi, Bulek  Air Dek Pambuluh , Bulek Kato Dek Mufakat, Insya Allah BM-3  Nusantara dapat membangkitkan batang terandam.

Wadah BM-3  adalah organisasi sosial dan  kekeluargaan, sebagai pemersatu menghubungkan saudara-saudara kita ,  secara harfiah BM-3  dapat mempersatukan kita , untuk itu mari kita bangkit kembali, jadikanlah ibarat sapu lidi , bila disatukan menjadi satu ikat dapat dipergunkan dengan baik, bila ada perbedaan dikalangan kita, itu wajar-wajar saja, tapi sifatnya sama-sama membngun BM-3 kedepan, sekalipun rambut kepala kita sama-sama hitam atau ada juga sama-sama putih dan berbeda-beda warna, namun perbedaan tersebut tidaklah membawa kita kepada perpecahan.

 Dalam tubuh masyarakat BM-3 tidak ada kusuik yang tidak terselesaikan, dan tidak ada keruh yang akan jenih, sesuai dengan pepatah Minang,”  Barek samo dipikua, ringan samo di jinjiang,” Bolek aii dek pambuluh, bulek kato dek mufakaik” Kabukik samo mandaki, ka lurah samo manurun, bila ini diterapkan Insya Allah, masyarakat Minang tidak ada lagi perpecahan sesama kita, mudah-mudahan terlksana dengan baik.

 Untuk kedepan diharapkan tidak lagi terpecah-pecah karena politik, jati diri kita sudah di nodai oleh segelintir manusia dan ini harus kita luruskan, bahwa masyarakat Minangkabau bermatabat tinggi dan berbudi luhur dan kita pertahankan adat leluhur  yang tidak menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadist.

Kita  mengharapkan wadah yang dibentuk ini dapat menjembatani antara Masyarakat Indonesia asal Minangkabau dengan Tigo Tunggu Sajarangan,  harus diciptakan lebih kondusif dan harmonis .

           Mari kita satukan presepsi untuk membangun daerah Sumatera Barat melalui BM-3 yang lebih cerah, dengan semboyan , Bhinika Tunggl Ika, sekalipun berbeda -berbeda tapi tetap satu “ jika ada suatu permasalahan yang timbul di antara kita , mari kita selesaikan secara kekeluargaan, untuk itu  saya mengajak masyarakat Indonesia asal Minangkabau baik yang berada  di Provinsi, Kabupaten/Kota , Kecamatan dan Desa/Kelurahan di pelosok tanah air Indonesia yang tergabung dalam IKM, Gebu Minang, Gebu Prima  atau organisasi Puak dan Luhak Nagari  ke daerahan Kabupaten yang ada di Sumatera Barat , di perantauan tidak menjadi masalah, yang terpenting bagi kita adalah  bersatu dalam menghadapi tantangan kedepan.

Bahwa persatuan dan kesatuan itu harus dibina agar dapat mengayomi seluruh warganya dan berpedoman kepada : “ Kaluek paku kacang balimbing, Tampuruang lenggang-lenggangkan Baok manurun kasuruaso, Anak dipangku kemenakan di bombing, Urang Kampuang di patenggangkan,Tenggang Nagari jan binaso”

          Pembentukan  BM-3 Nusantara di Tingkat Nasional dan ASEAN adalah Untuk meningkatkan hubungan Silaturrahim dikalangan masyarakat Minang di perantauan dalam Negeri maupun Luar Negeri adalah untuk mewujudkan pertsauan dan kesatuan dalam kekeluargaan demi menyatukan potensi yang ada selama ini  untuk turut berperan serta dalam mensukseskan Pembangunan Indonesia seutuh nya, bertujuan untuk meneruskan cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pengembangan nasional. Oleh karena itu perlu ditingkatkan pembinaan dan pengembangan secara terus menerus dalam rangka memningkatkan kualitas Sumberdaya Daya Manusia. sebagai aset Bangsa Indonesia.
.
Menyadari hal tersebut di atas, maka  adanya kesadaran  warga masyarakat Indonesia asal Minangkabau terhadap persatuan dan kesatuan dan rasa tanggung jawab sosial untuk menanggulangi berbagai permasalahan di kalangan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang mardeka, bersatu dan berdaulat ber dasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sangat diperlukan keikut sertaan secara aktif seluruh lapisan masyarakat warga negara Indonesia.

BM-3  adalah kader bangsa yang tangguh, yang memeliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh serta di upayakan pula sebagai usaha mengatasi berbagai tantangan pembangunan antara lain masalah lapangan kerja Tenaga Kerja, Perekonomian, pendidikan dan kesehatan  anak bangsa asal Minangkabau.
Organisasi kemasyarakatan BM-3 Indonesia  tentu mempunyai program yang terarah dan dapat dikerjakan oleh pengurus, sesuai dengan kemampuan di bidang masing-masing, dengan adanya program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang agar lebih terarah dan teratur dalam pelaksanaan program tersebut anatara lain :

TUJUAN ORGANISASI BM-3 NUSANTARA :

1. Meningkatkan rasa saling tolong menolong sesama warga BM-3 Dan  kegontoroyongan   serta
    memberikan bantuan Bencana Alam kepada    daerah yang terkena musibah, sesuai dengan      
    kemampuan yang ada dalam perjuangan BM-3.
2.Menghimpun, membina dan membimbing potensi SDM BM-3 untuk berperan  serta dalam   perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Indonesia meru  pakan bagian yang  tak dapat  terpisahkan dari Pemba ngunan Nasional   bangsa Indonesia sebagai     pengamalan Pancasila  dan Undang-Undang  Dasar 1945 di segala segi kehidupan bangasa Indonesia.
3 Menjalin dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik perseorangan,   lembaga, perhimpunan , pemerintah maupun swasta dengan prinsip kesetaraan dan kepedulian baik dalam  maupun luar negeri
2.Sebagai sarana komunikasi sosial dalam membinakekompakan  antara BM-3   di seluruh Indo ne sia.
3. Meningkatkan kualitas SDM anggota BM-3.Meningkatkan Solidaritas  Sosial dan   
 uchwahIslamiah.
4.Membangun kebersamaan untuk mensejahterakan Masyarakat Minangkabau dengan  mengembangkan potensi, ekonomi, budaya, dan agama.
5 Organisasi BM-3 Nusantara merupakan “ Payung Panji dan Penggerak  Masyarakat  Minang Indonesia, baik secara langsung maupun secara  berkelompok melalui Puak dan Luhak Nagari  dan Organisasi  Masyara kat  Indonesia.
6.Membantu para anggota, khususnya warga BM-3, dalam bidang  hukum.
7.Meningkatkan rasa percaya diri, cinta Ikatan, Bangsa dan Negara.
8. Menyatu padukan gerak langkah dan kegiatan Minang nUSANTARAdengan upaya membina,  membimbinng     menggerakkan, memba a sesuai menurut profesi dan fungsi yang  memeliki, baik secara langsung maupun kelompok Puak dan Luhak Nagari atau organisasi  masyarakat Minang  yang ada di  Nusantara.
9.Meninngkatkan kualitas SDM anggota BM-3 NNusantara Sodalaritas social dan uchwah Islamiyah.
10.Organisasi BM-3 Nusantara merupakan “ Payung Panji dan Penggerak  Masyarakat  Minang Indonesia, baik
11.Secara langsung maupun secara  berkelompok melalui Puak dan Luhak Nagari  dan Organisasi Masyarakat  Indonesia. 
12.Membina Persatuan dan Kesatuan serta Kekeluargaan di antara Masyarakat  Indonesia asal   Minang dengan sesame ETNIS yang ada di Indonesia, agar setiap warga lebih bergairah dan  yakin dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup pribadi,  keluarga dan masyarakat lahir bathin  sesuai dengan profesi dan fungsi yang  dimiliki. .
13.Menanamkan semangat keprcayaan diri dengan meningkatkan kompotensi yang ada.
14.Mendorong pendalaman sejarah , adat dan budaya Minangkabau untuk masyarakat Minangkabau   khususnya Generasi Muda BM-3 Nusantara..
15.Mendorong pengkajian dan pendahuluan Ilmu Pengetahuan di bidang Sosial Ekonomi, social budaya, serta teknologi yang konprenhensif dan aplikasikedalam semua bidang.
16.Menghimpun dan menyebar luaskan informasi, baik melalui Media cetak maupun elektronik  tentang berbagai hal  yang terkait dengan upaya peningkatan taraf hidup masyarakat  Minangkabau.

             Untuk  tercapai maksud dan tujuan tersebut  , jelas memerlukan dukuangan dari seluruh lapisan masyarakat Nusantara asal Minangkabau  , pemikiran ini saya tuangkan melalui tulisan secara   garis-garis besar saja dan belum sempurna dan masih banyak kekurangan disana-sini, baik dari kalimat dan bahasa ,untuk itu  mohon saran dan arahan serta petunjuk  dari Bapak/Ibu, solusi selanjutnya apa yang terbaik demi kemajuan bersama,  , mari kita duduk satu meja untuk membicarakan masa lah kampung halaman kita kedepan , apa yang harus kita berikan kepada anak cucu kita sebagai generasi penerus kita nanti, selagi tenaga masih kuat.,Amin

            Demikian Pokok pikiran ini saya perbuat dengan rasa kecintaan dan  didorong oleh hati nurani yang tulus ikhlas  untuk melestarikan budaya Minangkabau dan  membangun kampung halaman ,untuk membangkitkan batang tarandam  semoga buah pikiran ini menjadi setawar sedingin bagi kita semuanya,Amin.

Jakarta, 5 Maret 2013


Salam Hormat kami 

1.       H. DJAMUIR ARIEF TANJUNG. SH.
2.       Dr.H.Asmil Ilyas,MA,
3.       DR.Asvial Riva’I,MD (MA,
4.       Basynursyah, Psi. MSi
5.       Heni Setiawan, S.Kom
6.       Arie Wedastra, S.Kom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar